Asosiasi Pengusaha Knalpot Seluruh Indonesia (AKSI) menyatakan anggota asosiasinya mengeluhkan merosotnya produksi knalpot hingga 80 persen akibat munculnya tuduhan memproduksi knalpot brong yang oleh polisi dilarang dipakai. Penurunan produksi itu seiring dengan makin seringnya razia knalpot brong oleh polisi kepada pengendara motor di jalan raya. "Ini sekarang betul betul udah terjun bebas penjulannya, menurun 70 hingga 80 persen," kata Ketua AKSI Asep Yusuf Hendra Permana ketika ditemui di kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta Selatan, Jumat (23/2/2024).
Dia mengklaim, perajin knalpot anggota AKSI telah menaati ambang kebisingan dalam membuat produk. Asep mengklaim anggotanya juga membuat knalpot sesuain acuan desibel (kebisingan) dan emisi. Asep mengkhawatirkan penurunan penjualan ini bakal berdampak pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan. Total anggota AKSI saat ini mencapai 20 merek dengan total jumlah karyawan hampir mencapai 15 ribu.
"Anggota di asosiasi saja itu baru 20 brand ya, itu aja kan udah hampir 15 ribu karyawan. Kalau misalkan penurunan produksi ini terjadi dalam jangka waktu tiga bulan, mungkin udah PHK semua," ujar Asep. Penjualan Anggota AKSI Turun Drastis Gara gara Tuduhan Produksi Knalpot Brong AKSI Kembali Sambangi KemenKopUKM, Minta Solusi Atas Tuduhan Produksi Knalpot Brong
Turun Drastis Produksi Perikanan di Teluk Lewoleba Pedagang Sayur di Kalibawang Kulon Progo Dianiaya Dua Pria Gara gara Suara Knalpot Motor Kebakaran Hanguskan Rumah Produksi Tahu di Ungaran gara gara Tungku Lupa Dimatikan
Dua Anggota Polres Sorong Dipecat Gara gara Selingkuh dan Mencuri Lokasi Penjualan Ikan Pasar Sentral Gorontalo Tergenang Gara gara Tak Ada Saluran Pembuangan Aksi 2 Bocil di Pati Curi Knalpot di Tugu Zero Knalpot Brong Viral di Medsos, Endingnya Mewek
Dalam pertemuan siang tadi dengan pejabat Kementerian Koperasi dan UKM, Asep berharap knalpot hasil produksi UMKM bisa memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI). "Ini ya saya harap dari kepolisian juga ya bisa mungkin dengan dari Pak Menteri (Koperasi dan UKM) juga kemarin ya sudah bisa negosiasi, alhamdulillah ini lagi diurus semuanya. Mudah mudahan dalam hal ini bisa secepatnya," kata Asep.