Pemerintah berencana menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada tahun 2025. Aturan tersebut akan membawa dampak ke industri, apalagi otomotif. Wakil Direktur Utama PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam menjelaskan kenaikan PPN akan membuat model dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi akan menderita. Dengan pajak yang diterapkan dari barang mentah hingga ke barang jadi, membuat adanya pembengkakan dalam biaya produksi.
"Dari barang mentah menjadi barang setengah jadi kena PPN, barang setengah jadi berubah jadi sub komponen kena PPN, selanjutnya sub komponen jadi komponen kena PPN. Justru produk dalam negeri dengan lokal konten tinggi yang paling suffer," jelas Bob. Dengan kenaikan biaya produksi, tentu akan dikonversi ke lonjakan harga produk jadi. Kenaikan harga juga dirasa akan kian berat saat kondisi pasar yang masih belum menentu. Hal ini akan menjadi dilema bagi para produsen kendaraan di dalam negeri. Bob memprediksi, model model di segmen low cost green car(lcgc) atau mobil berbiaya murah akan paling terpengaruh dengan kenaikan PPN.
"Biaya (produksi) naik apakah akan dikonversi jadi kenaikan harga. Rasanya berat juga dalam kondisi pasar yang sedang weakening (pelemahan). Itu dilemanya. Mungkin untuk produk produk segmen low cost car akan lebih rentan untuk naik harga karena tipis marginnya, ditambah lokal kontennya yang tinggi. Di lain sisi padahal konsumennya sensitif terhadap harga," terang Bob Azam. Mobil LCGC Diprediksi Paling Terdampak Imbas Kenaikan PPN 12 Persen Mirae Aset: Kinerja Perbankan Diprediksi Stabil di Kisaran 10 12 Persen
Pasar Mobil Hybrid Diprediksi Naik Tahun Ini, Kuartal I Kuasai 9,2 Persen Konflik Iran Israel Diprediksi Berdampak Terhadap Kenaikan Harga BBM Pengusaha Ngerem Investasi Imbas Kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia
Soal Rencana Kenaikan PPN, Komisi XI: DPR dan Pemerintah Terus Cermati Situasi Ekonomi Global Setiap Bulan 29 Unit Mobil LCGC Daihatsu Ayla Terjual di Kediri Raya Pemerintah Diminta Waspadai Kenaikan Harga Minyak Dunia Imbas Konflik Iran Israel