Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah belum akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam waktu dekat. Menurut Airlangga, hal tersebut melihat anggaran subsidi BBM masih cukup. Untuk diketahui anggaran subsidi jenis BBM tertentu (JBT) tahun 2024 senilai Rp 25,8 triliun berdasarkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2024. "Ruang fiskal masih cukup luas, jadi tidak ada kenaikan dalam waktu dekat," kata Menko Airlangga dalam Konferensi Pers di Kantornya, Senin (5/2/2024).
Di satu sisi, Menko Airlangga melihat pergerakan harga minyak mentah dunia belum menunjukkan ada perubahan di awal tahun ini. Sebab melalui harga minyak ini nantinya bisa menjadi acuan untuk menaikkan harga BBM di Indonesia. "Ke depan kita masih melihat fluktuasi harga BBM, karena harga belum stabil," jelas dia. "Kita lihat, kita bisa evaluasi 6 bulan, anggarannya masih cukup tersedia," imbuhnya menegaskan.
Harga BBM Subsidi Belum Akan Dinaikkan, Menko Airlangga: Ruang Fiskal Masih Cukup Menko Airlangga: Dipastikan Harga Listrik dan BBM Tak Akan Naik hingga Juni 2024 Berita Viral Begini Penjelasan Menko Airlangga Hartarto Tentang Tarif Listrik dan Harga BBM
Menko Airlangga Ungkap Harga Beras Turun, Cabai, Telur dan Ayam Masih Naik BLT Mitigasi Risiko Pangan Belum Kunjung Cair, Menko Airlangga: Masih Lihat Postur APBN Di Sidang Sengketa Pilpres, Airlangga Hartarto Jelaskan Anggaran Perlinsos Terbesar Subsidi BBM
Daftar Harga BBM Subsidi dan Non Subsidi Terbaru, Rabu 27 Maret 2024 Iran Israel Panas, Menko Airlangga: Secara Geopolitik Belum Ada Apa apa Keputusan untuk tidak menaikkan harga BBM juga diserukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Erick Thohir mengatakan, keputusan untuk tidak menaikkan harga BBM non subsidi, merupakan upaya untuk menjaga stabilitas dan daya beli masyarakat. Sebab kenaikan BBM saat ini akan membuat naiknya inflasi dan menurunnya daya beli masyarakat. "Keputusan Pertamina tidak menaikkan harga BBM tentu baik untuk menjaga stabilitas dan juga daya beli masyarakat," kata Erick Thohir dalam keterangannya.
Erick bilang, kenaikan BBM saat ini bisa memunculkan efek ganda pada perekonomian nasional. Kenaikan harga BBM akan menaikkan angka inflasi dan mengurangi daya beli masyarakat. "Tentu ini bisa berdampak luas bagi perekonomian nasional," jelasnya.